Di dalam hidup sakura yang singkat itu,
dia membawa keindahan, wangi dan semerak hidup bagi yang menikmatinya.
Hidup yang singkat tetapi memberi kebahagiaan dan makna bagi banyak
orang. Hidup yang begitu singkat tetapi berarti. Hal ini mengilhami
orang Jepang untuk membuat yang terbaik didalam hidup mereka, sekali
hidup tetapi berguna, sebelum mati kelak dan hilang bersama waktu.
Itulah sebabnya dahulu orang Jepang memilih mati dengan bunuh diri
(harakiri atau seppuku) daripada hidup tidak berguna atau gagal. Mati
seperti ini lebih dihormati daripada hidup dengan tidak bermanfaat.
Sekarang ini sudah jarang orang Jepang
melakukan harakiri, tetapi mereka yang gagal, atau membuat malu, atau
korupsi, dll akan memilih mengundurkan diri dan tidak menampakkan
wajahnya ke umum. Sifat ini membuat mereka bekerja keras sepanjang
hidup, berkarya dan membuat hidup lebih baik. Tak heran jika mereka
menghasilkan karya karya yang berkualitas seperti teknologi yang banyak
kita nikmati. Selain itu mereka berusaha menjagai keindahan alam dan
memelihara kehidupan.
Sakura, bunga khas yang menjadi ikon
negeri matahari terbit. Kedatangan musim semi yang merupakan kebahagiaan
tersendiri bagi masyarakat Jepang setelah menjalani kehidupan yang
berat dalam musim dingin. Untuk itu, masyarakat Jepang punya cara
tersendiri untuk merayakan datangnya musim semi, yaitu dengan mengadakan
acara Hanami yaitu acara berkumpul bersama keluarga atau teman dengan
menggelar tikar di bawah pohon-pohon Sakura. Mereka berbahagia, sambil
makan dan minum. Saat-saat romantis berkumpul dengan orang orang
tercinta, sejenak merenungi keindahan dan singkatnya hidup.
Sakura, hidup singkat, dan bermakna,
lalu mati. Akh, seandainya kita bisa memaknai bunga-bunga angrek seperti
halnya Sakura bagi orang Jepang, tentu hidup akan jauh lebih berarti
dan berguna
Tidak ada komentar:
Posting Komentar